#C2LSB "Undangan Tanpa Nama sang Bidadari"

#C2LSB
#catatanlukalukasangbidadari

Bagian 5
Bismillakhirokhmannirokhim

"Undangan pernikahan, tanpa nama Bidadariku"

Jaman 90-an, ingat ga lagu ini "siang itu,..surya membelah bumi, ku terima sebuah undangan, kubuka dan kubaca sampul berwarna merah,..ada namamu,...berlinang air mataku ".,,,,hayo lagu siapa ya,...hehehe jadi tebak-tebak kan ya,..tapi ga apa-apa deh yg bisa nebak dapet hadiah nanti,..
pernah nerima undangan pernikahan dari seseorang yg kita harapkan jadi pasangan kita? rasanya gimana? jleb! kayak luka pake silet, kena garam, plus peresan jeruk lemon heheheh alias perih jendral!
kita liat catatan bidadariku, bagian 6 ini.

"Maafkan ibu nak,menggaganngu waktumu,karena ada yang ingin ibu sampaikan langsung. makanya ibu titip pesan agar kamu bisa datang ke rumah" ucap lembut seorang ibu dari laki-laki yg memang sudah lama dia harapkan. bidadriku tersenyum "ehm,ada apa ya bu. tidak terganggu kok" sebuah pelukan mendarat erat, langsung di tubuh tinggi bidadariku dari seorang wanita paruh baya di hadapannya, sepasang mata wanita lain, yang tak lain kakak dari laki-laki harapannya menatap dengan berkaca-kaca. Bidadariku bingung, "Ibu tahu kalian sudah putus, tapi sampai detik ini ibu berharap kamu jadi menantu ibu,.."airmatanya terjatuh "ibu yakin kamu masih mencintainya juga kan?" bidadariku menunduk mengakui perasaan yang tak pernah hilang smenjak setahun putus dengan laki-laki itu. "Nak,..ibu tidak ingin kamu dengar ini dari siapa-siapa selain dari mulut ibu ini." sebuah undangan berwarna biru beliau sodorkan, "bacalah,ibu tak sanggup mengatakannya padamu nak" ..
Ada nama pangeran harapannya disana, sekaligus nama wanita lain yang cukup bidadariku kenal, sebagai temannya. matanya terpejam, menahan perih yang tiba-tiba merayap pasti memenuhi hati dan jantungnya. Robbana,..inikah jawaban doaku, aku meminta dia jadi pendampinku, rupanya malah kau sandingkan dengan temanku. gumamnya lirih dalam hati, seiring airmata lembut turun di pipinya. Kuatkan aku robb,....

Akhirnya hari itu datang, bidadariku bersiap untuk ikut dalam rombongan pengantin pria. Hampir semua kakak dan sahabat yang tahu kemelut rasanya, melarang dia untuk datang. "Yakin kamu bisa mengatasi emosi nanti, jangan sampe pingsan lo disana, malu!" kakanya mengingatkan, bidadari itu hanya tesenyum,"Im OK!" jawabnya singkat. Padahal di kaca kamarnya, dia berulang ulang menguatkan hati, dan meyakinkan bahwa dia bisa mengikuti akad laki -laki yang dicintainya itu, sebagai bukti dia menepati janji pada laki-laki itu. "Maafkan aku, aku tak bermaksud melukaimu, kau tahu pasti jodoh bukan kita yang punya. ibu memanggilmu ya? ibu sedih, aku tak bisa menjadikanmu menantu untuknya. Aku harus memilih dia, ada alasan yang tak bisa ku ceritakan padamu, percayalah aku sendiri masih berharap kau bidadariku, tapi aku tak mungkin melanggar janjiku dan tanggungjawabku pada dia yg kini telah kupinang"..ada kaca di matanya yg hampir pecah, "Aku ikhlas mas, aku sadar konsep jodoh itu. berbahagialah, aku janji aku akan mendampingimu saat akad nanti" "Janji?nadanya memastikan "iya,."jawab bidadariku perih.

Setelah menarik nafas berulang ulang,bidadariku turun dari mobilnya menuju rumah mempelai laki-laki. Disambut tatapan banyak mata, dan pelukan ibu dari pria itu. "Kamu yakin nak? bisa ikut?" bidadariku tersenyum meyakinkan "InsyaAlloh aku baik bu, jangan khawatir" sejurus kemudia pria itu keluar dari kamarnya, sambil tersenyum memandangku "Aku ganteng ga?" katanya,.."Pasangin dasiku boleh?" bidadariku menahan panas matanya agar tak mencair,  "Boleh. sini," dasinya terpasang rapih,dengan ikatan dari tangan bidadariku. sejenak mata mereka berpapasan pada satu titik yang sama. Seperti anak panah meluncur di jantungnya, sakit.  "Maafkan aku" lirih pria itu berucap, memaksa sepasang mata bidadarku berkaca-kaca.

Sebelum akad terucap, sepasang mata laki_laki itu menatap bidadariku seperti meminta persetujuan,anggukan kepala dan senyuman meng-iyakan bahwa bidadariku siap mendengar akad laki-laki pujaannya berakad untuk wanita lain. dan sejenak setelah terdengar Keras "SAH!". Bidadriku sudah tak mampu menahan rasanya, tanpa pamit dia pulang menuju mobil, dan pecahlah tangisnya dibelakang kemudi stir.

kata kunci: cinta itu tidak harus memiliki. membingkainya dalam do'a agar bahagia dengan pasangannya, juga bentuk cinta. Sebuah kisah yang berakhir, pertanda akan ada kisah lain yang lebih baik dan indah. Jodoh Alloh yang punya. Jodoh kita sekaranglah yang pasti terbaik,yang  alloh pilihkan untuk kita.
move on itu penting! heheheh



bersambung

Comments

Popular posts from this blog

Cara Simple Ngundang Rezeki

BAHAGIALAH! jangan SEDIH-SEDIH! :)

#C2LSB 2 pertanyaan biasa, yang rasanya Luar biasa,.. mau tahu pertanyaan apa?